Buatmu Ayah

Ayah! Di desa ini aku termangu
mengimbau sebuah catatan masa
yang detiknya kian menjauh
kerana terpisahnya dunia antara kita.
Andai aku berupaya kembalikan masa
pasti ku ulang mesra bersamamu
cinta kasih dan ketegasanmu
dulu sering mendesahkan naluriku
menyimpul banyak persoalan
namun aku resah pada jawapan.....
apa benar engkau menyayangiku?
Sejujurnya memang engkaulah ayahku
cuma aku yang buta dan tuli
sering mengundang amarahmu
selalu menganjur tindakan sendiri
biarpun jutaan bakti pernah kau berikan
bagaikan tak pernah wujud penghargaan!

Kini......
engkau kembali aman di dunia abadi
dalam nostalgia yang syahdu ini
munajatku panjangkan buatmu
menadah doa dan al-Fatihah buatmu
moga di sana rohmu dicucuri rahmat olehNya
Kini .... setiap detik waktu berlalu
doa dan pahala ku kirimkan
agar dirimu tenang dalam pengabadian
Ya Allah!
Pencipta segala ciptaan
ampunilah dosaku buat ayah
dan ampunilah dosanya terhadapMu...Ya Allah
Kini biarpun kesal menggunung
pasti ayah tak akan kembali lagi
namun inilah ikrar dalam naluri
agar aku akan lebih menghargai
kasih sayang seorang lelaki bernama ayah.